Reuni Romansa 83 di Salabintana

Reuni Romansa 83 di Salabintana
Pertemuan Keluarga Besar SMA1 Bekasi Angkatan 83

Senin, 21 November 2011

Lenggak-Lenggok Modo dan Modi


Chicken Soup For the Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


Dari ajang Sea Games bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala dan kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah) akan membawa kita ke arah kemenangan..” (Ferry Djajaprana)

Modo dan Modi adalah nama tokoh maskot pada acara Sea Games  ke 26 yang berlangsung di Palembang , Modo yang jantan dan Modi yang  betina.

Komodo menjadi maskot bukanlah hal yang aneh, karena satu dasa warsa lalu sudah pernah ada lagu  tentang komodo - namanya ”Si Komo”. Mungkin lantaran nama Sikomo sudah ada hak paten (copyright) maka tidak digunakan lagi. Dan  disinyalir dalam lagu itu si Komo itu biang kemacetan....(mau tahu lenggak-lenggok si komo?  pls klick  : http://www.youtube.com/watch?v=2i8acODLIxc )

Modo  dan Modi tentulah  bukan cicak, walaupun kalau dilihat gambarnya sekilas nampak  imut seperti  layaknya cicak karena sesungguhnya komodo itu  memiliki sisik yang khas  seperti biawak atau  buaya sedangkan cicak kulitnya mulus dan lembut. Untung saja logo maskot ini juga bukan buaya, karena buaya  di Indonesia adalah lambang korupsi, ingat kan kasus Cicak lawan Buaya?  Bukanlah rahasia umum kalau  dalam pembangunan  wisma atlit di Palembang  juga  menyeret nama beberapa pejabat  pengelolanya  tersandung perkara korupsi.

Ada sisi yang menarik dengan maskot Modo dan Modi, mungkin nama mereka di adopsi dari  lagu Koes Plus yang populer pada era tahun 1970an  ”Muda – Mudi”  dan  logo dua ekor komodo ini melambangkan pelaksanaan Sea Games  di dua lokasi yang berbeda  yakni Jakarta dan Palembang. Semua bisa saja .. bukankah ceritanya tergantung ngarang-ngarangnya desainer maskot tersebut?

Menurut kabar burung, dalam  sejarah kelahirannya si Modo dan Modi, pada awalnya Gubernur Sumatra Selatan H. Alex Noerdin minta agar menggunakan gambar hewan Gajah yang asli Sumatra, tetapi Presiden SBY tidak mau , pengennya binatang yang lebih indah yaitu gambar burung Cendrawasih khas Irian. Namun setelah dipertemukan dengan berbagai kepentingan dimana saat itu sedang diupayakan agar komodo menjadi  binatang yang termasuk dalam 7 kejaiban alam yang baru ( New 7 wonder of nature) akhirnya semua legowo demi kepentingan yang lebih besar  Modo dan Modi disetujui untuk dijadikan maskot.
Adapun alasan utama mengapa komodo yang dijadikan maskot, karena komodo adalah satwa langka dunia dan juga merupakan kebanggaan Indonesia. Modo dan Modi sebagai maskot melambangkan kepribadian pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta SEA Games.

Pelaksanaan Sea Games di dua tempat sangat baik efeknya bagi yang ketempatan menjadi tuan rumah.  Sebulan menjelang pelaksanaan Sea Games penulis berkesempatan ke Palembang  dan gaung Sea Games memng sudah terasa di seluruh pelosok Sumatera Selatan, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), maupun di kotanya seperti Kayuagung, Lahat  dan lain-lain.

Dengan adanya pembangunan Jakabaring Sport  City  dengan  berbagai fasilitasnya yang modern dan lengkap, telah membuka lapangan kerja baru, membuka kota baru dengan mengubah  daerah rawa-rawa menjadi pusat olahraga, hotel dan lain-lain, kelak diharapkan dari sana akan memunculkan bibit-bibit atlet dari Sumatra Selatan  yang bisa berkiprah di tingkat nasional.  Tentunya  dengan banyaknya tamu  atlit dan supporter dari negeri sendiri maupun manca negara akan menambah pendapatan ekonomi penduduk lokal.

Penulis berharap selanjutnya apabila pelaksanaan Sea Games diadakan  di Indonesia lagi, alangkah baiknya ditempatkan di dua provinsi sekaligus. Kalau bisa Jakarta jangan lagi dipakai sebagai ajang tempat pelaksanaan Sea Games, maksudnya agar ada pemerataan pembangunan  pusat olah raga di berbagai propinsi, harapan besarnya adalah akan lahir bibit-bibit atlit baru yang berkwalitas dari seluruh penjuru nusantara.

Alhamdulillah, maskot Modo dan Modi membawa berkah, pertama komodo sekarang menjadi salah satu New 7 Wonder of nature, kedua dengan logo tersebut membuat tim Sea Games menyabet sebagai Jawara dengan perolehan mas terbanyak, namun sayangnya tidak dibarengi dengan  kemenangan Timnas Garuda U-23  yang  belum mampu membendung serangan tim Harimau Malaysia  yang kompak lantaran sudah lama terbentuk.. mudah-mudahan kelak timnas bisa bangkit lagi dengan target yang lebih luas yaitu Asia..

Demikianlah dari ajang Sea Games  bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala dan kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah)  akan membawa ke arah kemenangan. Bagaimanapun  sebutan juara hanya ada satu yang kedua adalah runner-up. Kita harus menerima apapun hasilnya bila kerja keras dan doa telah ditunaikan.

Salam  sukses..
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Jumat, 11 November 2011

Kumpul-kumpul DI CBD Jakarta

Kumpul-kumpul di CBD Jakarta bersama kang Nurjaman Muchtar CS..

Angka Mistik Triple 11

oleh : Ferry Djajaprana

“Sabar adalah SOLUSI ketika kita mendapat bencana.” (QS 11:11)

Tanggal 11/11/11 adalah angka keberuntungan, angka ini dinanti berbagai kalangan baik pria maupun wanita, besar - kecil, tua ataupun muda (lebay dot com..).. betapa tidak ? sebelum tanggal tersebut jatuh tempo  banyak pasangan yang mem”booking” gedung pertemuan untuk acara perhelatan perkawinan, sementara itu di beberapa rumah sakit banyak  pasutri yang minta agar bayinya segera dilahirkan dengan cara medis (caesar) agar sang bayi bisa menghirup udara bumi pada tanggal 11/11/11. Di Jawa ada beberapa desa  yang merayakan tanggal tersebut (hari welasan) supaya  Gusti Allah memberikan rasa welas asih kepada umatnya agar bisa hidup damai dan sejahtera. Welas asih (belas kasihan) Tuhan menurut mereka terefleksikan  pada tanggal sebelas ( dalam bahasa Jawa = Sewelas).

Dalam skala regional pembukaan ASEAN Games di Palembang pun di buka oleh Presiden SBY, mungkin event organizer nya berharap agar tanggal tersebut mudah diingat oleh masyarakat dan para pelaksananya, tanggal 11 juga merupakan keberuntungan  bagi ke-11-an Garuda Muda karena berhasil menundukkan tim ke-11-an Singapura 2-0.    

Angka triple 11 juga akan mendatangkan keuntungan buat para peramal, karena angkanya yang unik dan nggak umum sehingga membuat orang ingin tahu misteri yang terkandung  di dalamnya dan  membuat mereka ingin berkonsultasi lebih lanjut.

Dalam ilmu mistik (mistik asal kata mistake (English) artinya  kesalahan) gotak-gatik-mantuk angka 11 kalau dijumlahkan menjadi 2, dan kalau dikurangkan menjadi nol, kalau digabungkan dengan angka 11, maka menjadi dua nol sebelas (2011), angkanya muncul kembali J maka mantuk-mantuklah  kita ...tanda setuju. (mantuk-mantuk (Jawa) artinya mengangguk-angguk).

Misteri angka 11 menarik Produser Film Hollywood untuk menjadikan angka ini jadi judul film horror dengan sutradara Darren Lynn Bousman.  

Seabad tahun lalu di Amerika  mengalami  perubahan suhu yang amat tajam dari 49 derajat  berubah menjadi 17 derajat, sehingga  mengakibatkan bencana angin tornado yang mengakibatkan kematian dan  banyak korban yang luka cukup serius (sumber : http://www.weather.com/outlook/weather-news/news/articles/100-year-anniversary-extreme-cold-front_2011-11-10), untuk itu solusinya dijabarkan di firman Tuhan QS 11:11 ”Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal yang saleh; mereka itu  beroleh ampunan dan pahala yang besar”.

Demikianlah kesabaran  dan amal saleh menjadikan solusi ketika kita mendapat bencana.

Salam
Ferry Djajaprana

Penulis bisa dihubungi melalui alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Reuni Di SMAN 1 Bekasi 2009

Reuni Di SMAN 1 Bekasi, Tahun 2009 (Foto : Ilham Widyasa)

Reuni di Nik's Cafe Th 2009

Pertemuan di Nik's Cafe 10 Oktober 2009 (foto : Ilham Widyasa)

Arisan dan Silaturahim Romansa 83kasi di Rumah Cucu - Rawapanjang 2/11/11

Foto Bersama pada acara silaturahim Romansa 83 dan arisan di rumah Cucu- Rawapanjang, Bekasi (foto:ferry Djajaprana)

Kurban


Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat shalat kami”(HR.Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Seusai shalat eid al Adha, saya bersama keluarga bergegas ke ke Bogor , untuk mencari obyek lukisan. Jalan raya menuju Bogor hari ini nampak lengang,  di beberapa sudut jalan nampak keramaian orang memotong kambing atau sapi dan membagi-bagikan kepada yang berhak di daerah sekitarnya. Di depan masjid Al Birru Bogor, nampak beberapa orang ke luar sambil menenteng daging jatahnya dengan wajah berseri-seri, tidak hanya orang laki-laki, bahkan nampak ibu-ibu bersama anaknya juga menenteng daging kurban.

Di tempat yang dituju aku menggelar tikar dan mulai membakar sate  jatah pembagian kurban tadi pagi untuk makan siang. Asap pun membubung dengan aroma daging  yang memanggil-mangil selera. Demikian, kurban adalah pesta agama,, tak ada pesta tanpa daging, disinilah nampaknya daya tarik agama Islam melaksanakan ritual ajaran Nabiullah Ibrahim A.S. dan Ismail A.S. membuat daging yang tak terbeli bisa dinikmati rakyat jelata yang sebelumnya hanya memimpikan rasa daging hewan ternak, bisa menjadi realitas, dinikmati bersama-sama. Betapa sistem gotong-royong dan saling berbagi menumbuhkan kasih sayang sesama umat Allah. Allah tidak melihat darah, daging dan tulang kurbannya nya akan tetapi Allah hanya menilai ketakwaan hamba-Nya dalam melaksanakan kurban semata-mata mencari Keridhaan-Nya. Usai makan siang dengan menu utama satai bumbu kecap  akupun mulai menggarap lukisan dengan energi yang penuh.

Usai menyelesaikan lukisan kamipun pulang dengan hati yang riang, diperjalanan menuju Jakarta kamipun kembali mengalami kemacetan padahal sudah memasuki waktu shalat Isya, ternyata di masjid Al birru masih ramai membagi daging, menurut warga masjid tersebut membagi untuk 9.000 orang yang berhak. Nampaknya pembagian di sana lebih teratur dan rapi bila dibandingkan dengan masjid Istiqlal, mungkin karena terlalu banyaknya jamaah yang mengharapkan pembagian yang datang dari Jabotabek dan tidak terdata sebelumnya. Masjid Istiqlal biasanya membagi untuk 10.000an jema’ah. Di luar lingkungan  masjid istiqlal banyak orang yang sudah menerima daging malah menjualnya ke pengepul daging dengan harga separuh harga pasaran . Sungguh sangat disayangkan bila hal ini terjadi dan tiap tahun selalu berulang, alasannya sudah bisa ditebak: untuk membeli beras, karena nggak bisa memasaknya, karena tuna wisma, yang hidupnya menggelandang yang tak punya peralatan dapur untuk memasaknya sehingga dikhawatirkan dagingnya membusuk, dan ada juga alasan yang nggak populer, mereka vegetarian. Menurut ideal saya, semestinya mereka bersyukur dan menerima daging tersebut  apa adanya, afdolnya daging tersebut dimasak sendiri karena kandungan protein hewani juga diperlukan tubuh, bisa juga dijadikan dendeng untuk lauk seminggu ke depan, selain alasan tersebut dipihak lain itu adalah berkah dan rezeki Allah Swt.
"Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah SWT pada hari yang ditentukan (Hari Adha dan Tasyrik) atas rizki yang Allah SWT telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir." (QS. Al-Hajj : 28).

Lain kota lain pula di kampung, di kampungku  jaman dulu pembagian  daging nggak perlu orangnya datang ke masjid untuk melihat-lihat pemotongan hewan, karena ada generasi muda yang mendatangi rumah-rumah penduduk satu persatu, karena di desa paling banter hanya sekitar 300an rumah. Apabila di suatu desa jumlah penduduknya tak banyak dan jumlah hewan kurbannya dirasa cukup, semestinya panitia  tak perlu memberikan kupon tapi diberikan dengan cara didatangi,  bila daging berlebih pemberian daging juga jangan tebang pilih, terkadang  yang nampak rumahnya mentereng di dalamnya dihuni oleh pensiunan yang juga tak mampu membeli daging tapi malu menjambangi panitia. Panitia kurban semestinya memiliki rasa empati untuk berbagi  kepada seluruh masyarakatnya. Memberi daging kepada  orang  yang berkecukupan juga akan membangkitkan rasa sipenerima untuk berkurban di tahun berikutnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.”
(HR. Tirmidzi).

 Ayo..ah.. tang-ting-tung yok .. kita menabung  lagi biar tahun depan bisa berkurban..:) Tradisi di tempat kerja temanku biasanya dengan memotong gaji, untuk satu kali kurban di potong Rp. 100.000,- / bulan jadi pas bulan Dzulhijjah (lebaran haji)  berikutnya sudah  mencapai  Rp. 1.200.000,- tinggal tambahkan sedikit untuk  yang mau berkorban sapi, biasanya iuran nya Rp. 1.250.000,- dan seterusnya, jikalau  mau berkorban untuk dua orang  berarti dipotong Rp. 200,000,- tidak terasa  tahu-tahu  bisa ikut berkorban..

Salam,
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email :fdjajaprana@gmail.com

FRUSTASI MENCARI UANG?


Oleh : Ferry Djajaprana

”Apabila Shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung ”.(QS Al Jumu’ah:10)

Frustasi mencari uang? gratis untuk 100.000 fan demikian bunyi iklan TDW di pojok kanan FB,  karena  selalu muncul di  Fbku  selama beberapa hari  secara iseng  saya  mencoba mengisi alamat email.. isinya ternyata menjual produk dengan harga  Rp. 3,997,000  karena ada program discount maka nilai berkurang menjadi  Rp. 197,000 rupiah saja,  lalu gratisnya apanya ya ?  tentu saja gratisnya baca iklannya!  Setelah kita membeli baru tutorialnya setahun dikirim gratis..

Lalu bagaimana cara menjadi miliardernya? Gini cara menghitung dengan sederhana:
harga produknya Rp. 197.000,- x Rp. 100.000 fan yang membeli  = maka hasilnya Rp. 19,700,000,000 (baca : sembilan belas milyar tujuh ratus juta rupiah), ternyata benar apa yang dinasehatkan  TDW bahwa dia akan menjadi miliarder dalam tempo setahun. Ingat! TDW yang menjadi miliarder sedangkan Anda hanya pembeli saja alias memiliki andil agar dia tetap menjadi miliarder.

Apa yang TDW ajarkan dari iklan gratisnya itu?  Tentu saja menjadi miliarder itu mudah kalau Anda cerdik, siapa yang cerdik akan menjadi  terdepan. Ibarat batu, TDW akan berjalan kedepan karena tergerus pasir ke belakang.  Sekarang tinggal pilih mau jadi batu apa jadi pasir? Maka, jadilah orang yang cerdik... jangan ”memble aje” hehehe :)

<<<YANG HARUS ANDA INGAT! TAK ADA YANG GRATIS DI DUNIA INI SELAIN AMBIL NAFAS DAN KENTUT!  KERJA KERAS YANG CERDIK  DAN USAHA ANDA TETAP DIPERLUKAN JANGAN TERLENA >>>

Untuk TDW terimakasih atas pelajaran yang diberikan..

Salam,
Ferry Djajaprana




Sahabat Dalam Kenangan Oleh : Ilham Widyasa


Sahabat..
Senang dan bangganya menjadi bagian dari romansa83kasi…

Tak mudah memang melupakan …
Begitu banyak kenangan yang tersurat…………
Senantiasa dan selalu tersirat …….
Kekal…Abadi…
Sampai ajal menjemput kita…

Tak mudah memang melupakan….
Senda gurau kita, Canda tawa kita
sepulang sekolah menyusuri aspal agus salim..
Becak yang kita tumpangi bertiga…
“Ooiii…yang tengah ngga bayar tuh” teriak seseorang dari seberang jalan..Aha!…senyum simpul kita dibuatnya.

Tak mudah memang melupakan….
disitu….usai dentang bell sekolah…..
ada janji didekat pagar…
Atau depan pintu kelasnya…eeehemmm..!
Siapa menunggu dan dinanti…uuhuyyy...!
Jalan berdampingan, Kadang dekat, kadang melebar
malu malu,....aaahayyyy!

Jalinan kasih agus salim….
selangkah demi selangkah, hari demi hari
belum cukup waktuku tuk mengenalmu…seutuhnya..
namun..
disitu ada kesempatan…
disitu Ada Kemungkinan..

Tak mudah memang melupakan..
“””””Kisah kasih disekolah dengan si dia””””” huuuuuuuuu…!

Terkadang seringnya kasih membuat kita………
Senang, ……(ingat ingat…….)
Marah,..…(..coba ingat ingat lagi…)
Benci,……(..ahk cuma sekali)
Sayang, …(..oh..sudah pasti)
Apatis,……(kayaknya belum pernah deh..)
Ceria,……(sudah pasti sering)
Asing,…(..oh ya pernah)
Manja,……(lebih dari sekali…)
Egois, ……(pas siaran langsung liga inggris)
Lupa janji, ….(.pas turun hujan..)
Sepi,…. (makyun..kalo doi marah… ha ha ha)

Tak mudah memang melupakan…
Perjalanan panjang berliku…
Kala Menjadi Sahabat, kala menjadi teman,….
Kala Menjadi kasih..
Beriak dalam diantara pencariaan diri dan menjadi dewasa

Tak mudah memang melupakan…
Begitu sederhannya bangunan sekolah kita,
Begitu alami….
Begitu tenang keadaanya…
Begitu asri hijau membentang….
Disana sini penuh dedaunan..
Begitu cerianya pagi dengan kicauan burung burung
Seakan menjadi penyejuk BEGITU temaramnya suasana…

Tak mudah memang melupakan…
Gemericik riak sungai mengalir ditepian tempatku termenung…,tempat pelarianku saat menghidarimu…
Sunyi tepekong belakang kebun sekolah menambah riang suasana, saat menghidarimu…
Warung pak Dirun menjadi tempat pelampiasan rasa, biasanya sih ‘darmaji’ dahar lima ngaku siji, ha ha ha…..
bermodal ‘bala-bala” bu Darpi, masih juga sempat mencuri pandang kekasih dari balik dinding,…cihuyyyyyyyyyyyy!
diantara warung dan sekolah,
diantara sekolah dan sungai,
diantara sungai, kebun dan tepekong,
dan diantara semuanya itu…
ada keinginan bertemu
ada keinginan kuat berpaling darimu….. 

Tanah datar rerumputan menjadi saksi, ketika debu dan peluh keringat kita jatuh saat berolahraga…….. 
Bangku kelas dan papan tulis usang kini tak lagi dapat kita temui..
tiang sekolah tak lelah berbaris, setia menunggu kita kembali…
namun… Kita sepertinya tak akan pernah…
kembali.. dalam waktu
kembali..dalam keadaan
dan kembali…dalam  kerinduan yang sama,
karena dirimu kini, begitu angkuh berdiri….tanpa sapa..

Perlahan..kusisihkan
Sejenak..kulupakan
Keinginan tuk terus memandang dalam arahmu
Namun yang pasti…
Kenangan itu…. tetap dekat..
Sedekat kematian itu sendiri..

Pasarminggu, di-penghujung Oktober 2011

foto : Ferry Djajaprana

Selasa, 01 November 2011

Siapa Yang Berkurban?

The Qurbanic Cow Soup For  the Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


“Pada tiap-tiap helai bulunya juga terdapat satu kebaikan”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Malam ini suasana jalan yang kulalui agak berbeda pemandangannya dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya karena di sebelah kiri ataupun kanan jalan  sekarang sudah ada beberapa  tanah kosong yang dijadikan kandang sementara - yang dimanfaatkan oleh penjual sapi atau kambing untuk menjajakan dagangannya dalam rangka perayaan Hari Raya Qurban, yang tak lama lagi akan diperingati.

Walaupun  hari sudah tergelincir dari jurang malam masuk ke dini hari,  ku lihat salah satu pedangangnya  di sisi  kanan jalan ada yang sedang memberikan rerumputan untuk makan  sapi-sapi yang tengah begadang ,  sedangkan di  sebelah kiri jalan,  ada juga pedagang lainnya yang tengah  bermain catur, sementara itu di jalan yang berbeda malah ada pedagang  sapi yang tengah tertidur pulas disebelahnya kandang sapi. Membuat aku berfikir siapa sebenarnya yang akan berkurban ini? Apakah penjual sapinya yang mengorbankan dirinya untuk menjaga sapinya  hingga rela tubuhnya dikurbankan digigit nyamuk, bahkan rela tidur bersebelahan  dengan sapinya ataukah  justru sapinya yang sebagai kurban?  Atau pembeli sapinya?

" Rasulullah SAW berdoa ketika berqurban " Yaa Allah terimalah qurban Muhammad dan Keluarga Muhammad" (HR.Muslim)", ternyata dari hadits ini bisa kita pahami bahwa orang  yang  membeli sapi adalah  yang berkurban.

Bila mengingat masa Idul Adha tahun-tahun sebelumnya, seusai shalat Ied banyak terlihat dapur ngebul dengan aroma daging dibakar alias pada nyate, ada juga di tempat pemotongan kurban di Masjid sebagian ibu-ibu  ada yang menggulai kambing, sementara Bapak-bapaknya memotong kurban, mengulitinya dan ada yang membungkusnya. Di hari idul Qurban ini biasanya warung sate atau  penjual soto Betawi langgananku ikut libur, karena dagangannya sepi pembeli.

Secara etimologis, kata qurban  berasal dari kata qurb yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Jadi,  sewajarnya kalau kurban di terima harapannya adalah semakin dekatnya posisi kita dengan Gusti  Allah.  Untuk memahami tujuan dekatnya dengan  Allah memang perlu pemahaman lebih lanjut, yang nampak di tatanan praktis adalah eforia rakyat akan makan daging ( daging  itu identik dengan pesta), tapi hal ini tidak mengapa karena dilapisan  golongan kebanyakan memang makan-makan secara jasmani merupakan salah satu daya tarik beragama, setelah pemahamannya  naik  maka akan paham hakikat makan makanan  ruhani, "Daging daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Hajj [22] ayat: 37)

Akhirul kalam, semoga dengan tersembelihnya hewan-hewan kurban  itu, tersembelih juga nafsu hewani dalam diri, sehingga qurb bisa dicapai melalui taqwa, agar maqamat kita meningkat,  melepas al nafs al hayawaniyah (nafsu hewani) menuju nafs al muthmainah (jiwa yang tenang).

Selamat Hari Raya Idul Adha, 10 Dzul Hijjah 1432 H, Semoga barakah Allah tercurah untuk seluruh mahluk-Nya di seluruh jagad raya ini. Amin.

Wassalam,


Penulis bisa dihubungi via alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Arisan dan Silaturahim Romansa 83kasi di Rumah Cucu - Rawapanjang 2/11/11

Assalamualaikum WW, Salam sejahtera untuk kita semua..

Teman-teman sekedar mengingatkan kembali bahwa besok Rabu, tgl 2 November 2011, waktu Pukul. 11.00 Wib sampai selesai , akan ada acara arisan rutin, anggota Romansa 83kasi, bertempat di rumah Ibu Cucu Herawati, Jalan Siliwangi Raya No. 27, Rawapanjang, Bekasi. Samping Masjid Jami al Jihad, samping SPBU Pertamina, diharapkan kehadirannya. Selain itu, kami mengharapkan kehadiran sesama alumni juga. Mohon bagi yang berhalangan hadir mohon ditransfer.


Wassalamualaikum WW,