Sahabat..
Senang dan bangganya menjadi bagian dari romansa83kasi…
Tak mudah memang melupakan …
Begitu banyak kenangan yang tersurat…………
Senantiasa dan selalu tersirat …….
Kekal…Abadi…
Sampai ajal menjemput kita…
Tak mudah memang melupakan….
Senda gurau kita, Canda tawa kita
sepulang sekolah menyusuri aspal agus salim..
Becak yang kita tumpangi bertiga…
“Ooiii…yang tengah ngga bayar tuh” teriak seseorang dari seberang jalan..Aha!…senyum simpul kita dibuatnya.
Tak mudah memang melupakan….
disitu….usai dentang bell sekolah…..
ada janji didekat pagar…
Atau depan pintu kelasnya…eeehemmm..!
Siapa menunggu dan dinanti…uuhuyyy...!
Jalan berdampingan, Kadang dekat, kadang melebar
malu malu,....aaahayyyy!
Jalinan kasih agus salim….
selangkah demi selangkah, hari demi hari
belum cukup waktuku tuk mengenalmu…seutuhnya..
namun..
disitu ada kesempatan…
disitu Ada Kemungkinan..
Tak mudah memang melupakan..
“””””Kisah kasih disekolah dengan si dia””””” huuuuuuuuu…!
Terkadang seringnya kasih membuat kita………
Senang, ……(ingat ingat…….)
Marah,..…(..coba ingat ingat lagi…)
Benci,……(..ahk cuma sekali)
Sayang, …(..oh..sudah pasti)
Apatis,……(kayaknya belum pernah deh..)
Ceria,……(sudah pasti sering)
Asing,…(..oh ya pernah)
Manja,……(lebih dari sekali…)
Egois, ……(pas siaran langsung liga inggris)
Lupa janji, ….(.pas turun hujan..)
Sepi,…. (makyun..kalo doi marah… ha ha ha)
Tak mudah memang melupakan…
Perjalanan panjang berliku…
Kala Menjadi Sahabat, kala menjadi teman,….
Kala Menjadi kasih..
Beriak dalam diantara pencariaan diri dan menjadi dewasa
Tak mudah memang melupakan…
Begitu sederhannya bangunan sekolah kita,
Begitu alami….
Begitu tenang keadaanya…
Begitu asri hijau membentang….
Disana sini penuh dedaunan..
Begitu cerianya pagi dengan kicauan burung burung
Seakan menjadi penyejuk BEGITU temaramnya suasana…
Tak mudah memang melupakan…
Gemericik riak sungai mengalir ditepian tempatku termenung…,tempat pelarianku saat menghidarimu…
Sunyi tepekong belakang kebun sekolah menambah riang suasana, saat menghidarimu…
Warung pak Dirun menjadi tempat pelampiasan rasa, biasanya sih ‘darmaji’ dahar lima ngaku siji, ha ha ha…..
bermodal ‘bala-bala” bu Darpi, masih juga sempat mencuri pandang kekasih dari balik dinding,…cihuyyyyyyyyyyyy!
diantara warung dan sekolah,
diantara sekolah dan sungai,
diantara sungai, kebun dan tepekong,
dan diantara semuanya itu…
ada keinginan bertemu
ada keinginan kuat berpaling darimu…..
Tanah datar rerumputan menjadi saksi, ketika debu dan peluh keringat kita jatuh saat berolahraga……..
Bangku kelas dan papan tulis usang kini tak lagi dapat kita temui..
tiang sekolah tak lelah berbaris, setia menunggu kita kembali…
namun… Kita sepertinya tak akan pernah…
kembali.. dalam waktu
kembali..dalam keadaan
dan kembali…dalam kerinduan yang sama,
karena dirimu kini, begitu angkuh berdiri….tanpa sapa..
Perlahan..kusisihkan
Sejenak..kulupakan
Keinginan tuk terus memandang dalam arahmu
Namun yang pasti…
Kenangan itu…. tetap dekat..
Sedekat kematian itu sendiri..
Pasarminggu, di-penghujung Oktober 2011
foto : Ferry Djajaprana